"Stev kamu apa-apaan, sih?!" sentak Adrian. Stev menatap datar Adrian lalu raut mukanya berubah seketika. "Bukan urusan kamu." Jawabnya. Adrian menggertakkan rahangnya emosi, "masalahnya itu, kamu ngelibatin anggota Sartro, Stev!" bentak Adrian tak terima. Adrian terlihat mengepalkan tangannya menahan emosi. "Kamu itu nggak tahu apa-apa." Ujar Stev tenang. Adrian memejamkan matanya emosi, "tapi Tuan belum menyuruh kita untuk memberitahu semua hal ini pada Brenda, kenapa kamu bisa mengambil keputusan seenakmu, HAH?!" tuntut Adrian. Stev menghela nafas panjang. "Lagipula apa yang perlu disembunyikan lagi, Tuan juga sudah memberitahu semuanya kepada Brenda, kan?" Stev tersenyum kemenangan. "Tapi meskipun begitu, Tuan pasti sudah memikirkan konsekuensi atas tindakannya sedangkan kamu!"