Dengan nafas yang tegang, Reza akhirnya mengucapkan kata-kata itu dengan lembut, "Aku hanya ingin melihat wajahnya, walau hanya sebentar." Suaranya penuh dengan keinginan dan kerinduan yang mendalam. Saat Reza mencoba mengintip kondisi kelas Alina dari pintu, sesuatu tiba-tiba mengagetkannya. Sebelum dia menyadari apa yang terjadi, Erin muncul tiba-tiba di sampingnya. "Hai, Kak!" seru Erin dengan ceria. Reza melebarkan matanya, terkejut oleh kedatangan mendadak Erin. "Ah, kamu mengagetkan saja!" ucapnya sambil menepuk-nepuk dadanya yang berdegup kencang karena kaget. Erin keluar dari kelas dengan senyum simpul di wajahnya. Saat melihat Reza, ia menyeringai dan bertanya, "Eh, kak Reza, kamu lagi nyariin Alina ya?" Reza mengangguk Erin menarik tangan Reza menjauhi pintu kelas, membua

