Setelah salat subuh, Bram membelikan sarapan untuk mertuanya di kantin rumah sakit. Kemudian pamit hendak pulang sebentar karena ingin melihat Vanya dan Sony. Tidak hanya bertanggungjawab sebagai seorang suami, dia juga punya tanggungjawab sebagai seorang ayah. Suasana masih remang-remang saat Bram mengendarai mobilnya masuk ke jalan desa. Sengaja kaca mobil dibuka, supaya bisa menghirup udara segar. Raganya pulang, tapi pikirannya masih di rumah sakit. Waktu ditinggal tadi, Puspa belum bangun. Bram menarik napas dalam-dalam. Pasti tidak mudah untuk meyakinkan Puspa lagi. Terlihat dia berusaha menjaga jarak darinya. Dan itu yang membuat perasaan Bram tersayat. Semoga setelah ditangani oleh psikiater, mental Puspa bisa segera pulih dan membangkitkan lagi kepercayaan dirinya. "Bagaiman