Part 24

1071 Words
H-1 pesta. Pembantu, asisten, body guard, dan seluruh orang yang bekerja di rumah keluarga Haires terlihat tengah sibuk mendekor rumah Haires yang mewah itu sedemikian rupa karena esok hari acara akan diberlangsungkan. “Kau taruh hiasan ini di sana ya, kalau aku di sana.” kata para pekerja di rumah Haires saling bahu membahu membantu rekan-rekan mereka untuk bekerja sama agar pekerjaan dapat lebih cepat selesai. Para body guard yang bekerja di rumah keluarga Haires pun terlihat sangat sibuk. Mereka tengah menggiring ratusan kursi yang berasal dari gudang tempat menaruh alat-alat pesta seperti yang biasa digunakan pada tahun-tahun kemarin. Karena permintaan Myra yang ingin pesta tahun ini didekor dengan gaya klasik campur modern. Mereka membagi tugas untuk bagian tempat yang bernuansa modern serta klasik agar bisa menjadi satu kesatuan yang menyatu dengan indah. Alexa pun ikut serta membantu para pekerja di rumahnya dikarenakan memang ia sangat suka mendekor. Walaupun Alexa sudah dilarang keras oleh Myra agar tidak membantu karena Myra takut Alexa akan kelelahan tetapi Alexa tetap bersikeras untuk membantu para pekerja yang sedang melakukan perkerjaan mendekor pesta tersebut. “Alexa, apakah kau tidak lelah membantu terus menerus? Kalau kau lelah istirahatlah sebentar agar kau tidak kelelahan. Aku tidak mau melihat kau kelelahan, Nak.” “Ah, Mama tidak usah khawatir tentang hal itu. Aku malah sangat senang mendekor ruangan termasuk dengan mendekor pesta ini, Ma. Kau tidak perlu khawatir tentang kelelahan karena aku terlalu aktif dalam mendekor pesta ini. Aku malah sangat bersemangat kok karena pesta ini.” kata Alexa bersemangat kepada Myra. “Kau yakin? Aku sangat mengkhawatirkanmu walaupun kau sudah menjadi seorang gadis dewasa, Alexa.”  Alexa mendekati Myra dan mengelus lembut lengan sang mama, “Mama tidak perlu mengkhawatirkanku, masuklah ke dalam rumah untuk beristirahat. Aku ingin menyelesaikan pekerjaan baruku mendekor pesta makan bersama ini, Ma.” ujar Alexa. “Baiklah kalau begitu, tetap jaga dirimu ya, Alexa. Jangan sampai kau kenapa-kenapa apalagi kelelahan karena aku tidak menginginkan hal itu terjadi.” “Siap, Ma!” Myra pun pergi dari sana. Dengan senang hati Alexa kembali mendekor halaman rumahnya yang lebar itu bersama para pekerja yang sedang sibuk menghiasi halaman agar indah dengan sedemikian rupa. Termasuk dengan adanya Ken yang tengah memasang lampu bergaya vintage di setiap sudut rumah keluarga Haires. Alexa pun mendekati Ken dan berkata bahwa ia ingin membantu Ken menghiasi lampu tersebut agar pekerjaan Ken segera cepat selesai. Ken awalnya menolak dan meragukan Alexa, namun karena gadis itu memaksa terus menerus ia pun menyetujuinya karena tak tega serta tak enak hati padanya. “Baiklah jika kau memaksa akupun tidak tega melihatnya.” Ken memberikan lampu  panjang bergaya vintage itu kepada Alexa dan menjelaskan tentang cara pemakaiannya dengan panjang dan rinci membuat Alexa yang tadinya tidak mengerti apa-apa menjadi paham dan mengerti semuanya. “Bagaimana sekarang? Apakah kau sudah paham, Alexa?” tanya Ken. “Tentu saja. Aku sudah paham bagaimana cara memasangnya, ini semua berkat kau Ken. Terima kasih karena telah mengajariku. Kau memang guru pemasang lampu terbaik!” kekeh Alexa sembari memperlihatkan ibu jarinya kepada Ken. Karena kekehan Alexa yang nyaring dan terdengar lucu membuat Ken ikut-ikutan ketularan tertawa juga karena Alexa. “Kau ini ada-ada saja, mana ada di dunia ini guru dengan keahlian bidang pemasang lampu terbaik.” celetuk Ken yang masih tertawa. “Tentu saja ada.” “Memangnya siapa? Kenapa aku tak pernah mendengarnya?” “Ya, kau, Ken. Menurutku kau adalah guru pemasang lampu terbaik. Lihat ini, aku sudah mengerti cara memasangnya.” ucap Alexa terlihat antusias dan senang. Ken hanya bisa mengangguk dan mengiyakan apa yang gadis itu katakan saja. Kalau Alexa kesusahan tentu saja Ken bantu karena tugasnya memang melayani Alexa dengan sepenuh hati tidak lebih. Setelah selesai memasang lampu panjang vintage itu, Alexa kembali membantu Ken mendekor halaman rumahnya sedemikian rupa untuk memberikan kesan keindahan agar terlihat menawan di mata semua orang. *** Akhirnya setelah seharian mendekor halaman agar tampak indah dan elegan yang dapat memanjakan mata semua insan yang melihat halaman rumah keluarga Haires. Dekorasi yang telah dibeli dan persiapan yang sudah dilakukan untuk jauh-jauh hari akhirnya selesai dan terbayar sudah dengan dimulainya pesta makan bersama itu. Sebentar lagi gerbang rumah keluarga Haires akan dibuka untuk umum. Namun para masyarakat sudah berkerumun di depan gerbang rumah keluarga Haires karena tak sabar ingin menikmati hidangan makanan yang disajikan oleh keluarga Haires sendiri. Padahal jam acara belum saja dimulai namun sudah banyak orang-orang yang mengantre di luar sana demi menghadiri pesta makan bersama keluarga Haires. “Bagaimana ini? Semua orang sudah berkerumun di depan tetapi waktu undangan bukan sekarang melainkan satu jam lagi?” kata Myra bingung. “Bagaimana jika pintu gerbang itu dibuka saja. Tidak apa-apa jika mereka ingin lebih dulu ke sini. Mungkin mereka memang ingin segera makan karena kelaparan?” jawab Aldi beropini. “Apa yang kau katakan ada benarnya juga. Mungkin benar jika lebih baik pintu gerbang utama di buka saja agar mereka dapat segera masuk tidak berkerumun di depan pintu.” Myra menyetujui apa yang suaminya katakan. Akhirnya Myra mengerahkan seluruh asisten, body guard, Security, pembantu mereka untuk mulai berpencar melayani para tamu yang hadir.  “Tolong pintu utama dibukakan saja ya, aku takut mereka akan menunggu terlalu lama.” “Baik, Nona.” Pintu utama gerbang pun dibuka, para tamu masyarakat yang hadir tersenyum dengan gembira tatkala pintu gerbang itu dibuka. Para pelayan, asisten, body guard menghampiri satu-satu tamu dan mulai melayani mereka dengan baik. Mereka tampak senang dan bahagia dengan pesta yang diadakan satu tahun sekali oleh keluarga Haires tersebut. Bahkan dari mereka ada yang sampai mengambil makanan banyak-banyak untuk mereka makan dengan puas. Tak hanya makanan yang tersedia di sana, keluarga Haires juga menyediakan tempat karaoke untuk mereka bersenang-senang sepuasnya. Halaman rumah keluarga Haires sudah seperti cafe dadakan dibuatnya dengan nuansa klasik bercampur modern membuat halaman rumah tersebut terlihat memiliki sisi positif yang tinggi karena estetika yang indah. Alexa, Myra, dan Aldi pun ikut melayani tamu-tamu mereka yang datang pada hari itu. Walaupun mereka kaya raya, mereka tetap ramah kepada semua orang yang hadir. Di saat pesta sedang penuh-penuhnya dengan desakan banyak orang. Ken memilih untuk berpatroli keliling halaman rumah untuk mengontrol keamanan rumah karena para pelayan yang lain sedang sibuk melayani para tamu. Akan tetapi, ketika Ken sedang berpatroli, ia melihat seseorang menaruh pot kecil yang berisi bunga milik keluarga Haires ke dalam plastik.  Diam-diam orang tersebut bergerak sembari memperhatikan sekitar sampai akhirnya aksinya diketahui oleh Ken. “Hei kau siapa? Apa yang kau lakukan?” ***
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD