Part 22

935 Words
Ken terlihat sedang berjaga di pos Security belakang rumah keluarga Haires malam itu. Tak ada angin tak ada hujan tiba-tiba Ken teringat oleh kebaikan Alexa. Menurut Ken, Alexa adalah seorang gadis yang baik. Ken bersyukur dapat mempunyai majikan seperti Alexa. Sedangkan menurut Alexa, Ken merupakan sosok pria yang sederhana dan dapat mengerti dirinya. Ken adalah orang yang tidak memaksakan kehendaknya pribadi untuk mencapai suatu tujuan. Namun, Ken memprioritaskan kehendak orang lain yang akan ia capai demi kepuasan orang tersebut. Alexa sadar bahwa Ken selalu memprioritaskan dirinya. Alexa tahu bahwa hal tersebut sudah menjadi bagian dari tugas Ken karena Ken bekerja dengan dirinya menjadi Security di rumahnya, juga menjadi asisten pribadinya. Namun terkadang Alexa dapat menilai mana seseorang yang bekerja dengan tulus dan mana seseorang yang bekerja tanpa hati, seperti seseorang yang bekerja hanya karena ingin mendapatkan gaji. Dan seseorang yang bekerja karena senang dengan bidangnya. *** Di ruang pos Security belakang rumah keluarga Haires terdapat dua buah TV besar. TV pertama digunakan sebagai CCTV yang berfungsi untuk memantau seseorang dari jarak jauh seperti ruangan belakang, depan, samping kanan, samping kiri, dan banyak lagi tempat-tempat lainnya. Sedangkan untuk TV kedua dipergunakan untuk menonton acara jika Security bosan atau bagaimana. Tidak mungkin juga bukan kalau tidak ada TV? Security pun memerlukan hiburan bukan di sela-sela pekerjaannya berjaga malam dan pagi. Begitupun dengan Ken dan Security lainnya yang ruangannya di pasang dua TV untuk mereka berjaga dan menonton acara. Setelah memikirkan kebaikan Alexa. Tiba-tiba saja, Ken memikirkan kejadian lalu tentang perkataan Anthony yang lumayan membuatnya tertampar sesaat namun untungnya masih bisa ia tahan. Flashback on Setelah mundur dan mendapatkan ancang-ancang, kedua kaki Alexa melangkah untuk pergi meninggalkan halte tersebut. Namun lagi-lagi Anthony mencegahnya. “Eits, mau kemana kau, Alexa? Mau kabur lagi ya dariku? Oh, tentu saja tidak bisa.” “Pergi kau!”  “Tidak mau. Aku mau disini saja bersamamu. Kau jangan pergi dong temani aku di sini. Berbagi cerita atau semacamnya? Kau kan' calon pacarku.” kata Anthony tidak jelas. “Dasar orang tidak waras!” “Iya, aku tidak waras karenamu, Alexa. Maka dari itu jadilah pacarku agar aku bisa sedikit lebih waras.” Anthony masih terus menghalangi Alexa dan menggodanya. Keadaan halte kampus yang sepi membuat Anthony seenaknya dengan Alexa. Pas dengan apa yang sedang terjadi, tiba-tiba mobil Alexa sampai di depan halte tersebut. Sontak saja Ken yang melihat Anthony tengah menarik-narik lengan Alexa segera melepaskannya dan melindungi Alexa untuk berlindung di belakang pundaknya. “Apa yang kau lakukan padanya?” geram Ken kepada Anthony. “Loh, kau?” Anthony menyeringai melihat Ken yang pernah menghalanginya untuk menggoda Alexa serta melindungi Alexa saat jam mata kuliah malam, “untuk apa kau berada di sini?” “Seharusnya aku yang balik bertanya kepadamu, untuk apa kau mengganggu Alexa terus menerus setiap waktu? Apakah kau tidak bosan mengganggunya terus menerus?” “Tidak mungkin aku merasa bosan dengan Alexa. Aku menyukainya.” “Oh, ya? Aku kan' sudah pernah bilang padamu agar kau tidak mengganggu Alexa lagi. Lalu kenapa kau masih mengganggunya?” “Memangnya aku akan mendengarkan omong kosongmu itu, hah? Tentu saja tidak!”  “Karena kau tidak mendengarkan perkataanku lalu, berarti tandanya kau mau mencari ribut denganku.” “Hah? Aku mencari ribut dengan orang sepertimu? Apa maksudnya?” “Kau menggoda Alexa, berarti kau mencari ribut denganku.” “Kau bisa tidak usah mengganggu aku dan Alexa sekali saja? Tentu saja kau dan aku beda level untuk menjadi seseorang yang berada di samping Alexa. Kau tidak usah seperti pahlawan kesiangan!” lalu Anthony menantang Ken, “ayo bertarung!” tantang Anthony kepada Ken. Anthony melepas jaketnya menyisakan kaos oblong putih yang tersisa di tubuhnya. Flashback off. Ya, Ken mengingat perkataan Anthony tentang level penjaga untuk Alexa. Yang tak lain adalah, “Tentu saja kau dan aku beda level untuk menjadi seseorang yang berada di samping Alexa. Kau tidak usah seperti pahlawan kesiangan!” Sebenarnya Ken tidak terlalu paham dengan apa yang dibicarakan oleh Anthony. Namun karena terlalu lama memikirkan perkataan Anthony terus menerus secara berulang-ulang akhirnya Ken paham juga apa yang Anthony maksud. Mungkin ‘Level’ yang Anthony maksud adalah level kasta untuk dekat dengan Alexa. Anthony cemburu kepada Ken karena Ken sangat dekat dengan Alexa. Bagaimana tidak dekat? Bukankah Ken adalah Security dan asisten Alexa. Maka dari itu atas dasar kecemburuan itulah Anthony berkata tentang level kasta manusia macam apa yang seharusnya berada di dekat Alexa bukan seperti Ken karena dirinya berada di bawah kasta Alexa yang tentunya tidak sebanding. “Aku tahu jika aku dan Alexa memang terpaut jauh dari segi kasta. Tapi bukankah aku tidak boleh menjaganya setiap hari serta menemaninya? Aku tahu ini adalah kewajibanku karena termasuk dalam tugasku namun mengapa tetap ada saja orang yang berkata tentang kasta kepadaku?” ucap Ken pelan kepada dirinya sendiri. Dibanding-bandingkan dengan kasta orang lain memang tidak sepenuhnya mengenakkan. Terlebih Ken berada di bawah Alexa. Perkataan seperti itu sebenarnya tidaklah baik karena akan membuat mental seseorang down dan menjadikannya minder. Seharusnya perkataan Anthony harus direhabilitasi agar manusia itu tidak asal berkata karena dapat melukai hati seseorang. Termasuk Ken. Meski luarnya Ken terlihat gagah dan berani namun di dalam hatinya Ken menyimpan segala kesedihan yang ia simpan rapat-rapat. Namun sayangnya Anthony malah membuka kesedihannya lagi. Apakah Alexa malu jika pergi bersamaku karena perbedaan level kasta? Batin Ken. “Ah, sudahlah tidak usah dipikirkan. Orang yang berada di atas kita memang suka membanding-bandingkan tentang level kasta. Tapi aku yakin, jika aku berusaha keras aku akan mendapatkan apa yang aku mau dan berada di posisi mereka suatu saat nanti.” Ken meyakinkan dirinya sendiri untuk tidak insecure dengan perkataan orang lain. ***
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD