Hari ini adalah hari libur Janeta, jadi pagi-pagi sekali dia sudah bangun. Mencoba untuk memasak, namun nyatanya dia tidak sanggup saat mencium aroma bawang dan minyak goreng. Dia berakhir di kamar mandi memuntahkan seluruh isi perutnya.
Janeta keluar dari kamar mandi dengan langkah sedikit terseok-seok. Dia duduk di sofa ruang tamu dan menyenderkan kepalanya di sandaran sofa. Janeta memijit pangkal hidungnya, mengurangi pusing di kepalanya.
Setelah merasa lebih baik, Janeta mengupas buah sebagai sarapannya. Meski sangat ingin makan masakan rumahan, nyata dia tidak sanggup untuk memasak. Dan juga tidak ada rumah makan yang buka sepagi ini.
Menjelang makan siang Janeta bersiap untuk pergi ke restoran yang pernah dia kunjungi dengan Yuna dulu. Janeta tiba-tiba teringat makanan di restor
