Part 21: Takdir

1474 Words

"Ugh ... j-jangan bergerak terus." Omel Rahel karena tubuh Lucas tidak bisa diam. "Sofanya sempit." Balas Lucas dengan napas lebih berat dan panas. "Aromamu sangat manis." Bisik Lucas serak. Rahel melirik sinis, "jangan modus!" Lucas terkekeh, tiba-tiba beranjak pergi membuat Rahel tentu saja menatap bingung, masa Lucas beneran pergi cuma karena ia mengatakan itu. Namun tak lama Lucas kembali dengan sesuatu di tangannya, Rahel yang melihatnya sampai tertegun speechless. "Bisa-bisanya kamu menyimpan barang seperti itu!" "Untuk berjaga-jaga, kan ada pepatah yang mengatakan sedia payung sebelum hujan." Rahel jelas mendelik, mana bisa pepatah itu disamakan dengan keadaan seperti ini. Rahel mulai menelan salivanya berat, berdehem untuk mengurangi rasa canggung apalagi lelaki itu memakainy

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD