Arthur berjalan sambil meneteng dua kresek besar yang isinya jajan, bisa dibilang ia memang paling suka memanjakan bocah itu bahkan hampir semua permintaannya pasti akan dituruti jika Rahel tidak melarang. Ia tersenyum manis, membuka pintu apartemen dan seketika terhenyak diam menatap sepatu asing yang ada di rak sepatu, kedua bola matanya membesar memikirkan hal buruk dan ia spontan membuang kresek di tangannya tadi dan berlari masuk sambil berteriak. "BEN-!" Melihat sosok yang tidak asing sedang duduk tenang bersama Ben ia langsung mendelik dan menggendong Ben. "Bagaimana kamu bisa ada disini?" pekiknya memeluk erat-erat bocah di dekapannya itu. Lucas mendecih sinis, melirik tajam kearahnya dan Ben. "Itu yang harusnya kutanyakan, kenapa kalian ada di kediaman Rahel." Arthur membasah