"Mom." "Kenapa?" balas wanita itu sambil mengupas apel di tangannya, saat ini Ben sudah berada di ruang rawat. Bocah bermata bulat itu mengerjap sambil mencebikkan bibir mungilnya, "Om jahat itu ternyata baik ya." Ujarnya langsung membuat Rahel terdiam seketika, wanita itu menipiskan bibirnya tanpa menatap wajah anaknya sama sekali. "Mungkin ada orang yang memang baik, tapi bisa jadi tidak baik jika kita bersamanya." Gumamnya membuat Ben yang mendengarnya mengerutkan dahi kebingungan, bocah sekecil itu berkelahi dengan kata-kata rumitnya tentu saja hanya bisa membeo bingung. "Maksud Mommy gimana?" Rahel yang tadi memasang wajah datar dalam secepat kilat tersenyum dan langsung menatap lurus manik mata anaknya, "lupakan, ini makan apelnya." Titahnya sembari menyodorkan piring berisi ape