Bab 20

1438 Words

Kepalaku terasa pusing ketika memikirkan apa yang sedang kurasakan. Delia mengatakan bahwa aku telah jatuh cinta kepada Darryl. Romi pun menuduhkan hal yang sama. Tapi aku sendiri masih tak yakin dengan apa yang kurasakan. Maksudku, aku baru saja patah hati. Dan sepertinya tidak mungkin aku dapat mencintai atau jatuh cinta dengan seseorang secepat ini. Jadi, aku tidak sedang jatuh cinta kepada Darryl. Sekian. “Shaby!” Aku yang tadinya berniat masuk ke dalam kamarku kontan berhenti ketika mendengar namaku dipanggil. Kemudian aku berjalan ke arah kamar Darryl, di mana suara tersebut berasal. “Ya?” tanyaku berhenti di ambang pintu. Kini kulihat Darryl memandangku dengan senyum lebarnya. “Lo jadi bikin donat?” tanyanya kepadaku. “Mana? Udah jadi?” Donat? Ya, awalnya tadi aku ingin m

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD