Bab 19

2094 Words

Aku duduk manis di sebelah Darryl menunggunya menyelesaikan sarapannya. Sejak ia sakit, aku lah yang bertugas mengantarkan makanan ke kamarnya. Darryl sendiri selalu bilang untuk tidak memperlakukannya seperti orang sakit, tapi ya bagaimana lagi, memang dia kan masih sakit. “Lo masih ngobrol atau berhubungan sama Romi?” tanyanya tiba-tiba. “Enggak,” jawabku ketus. “Serius?” “Iya, serius. Kenapa, sih?” tanyaku bingung. “Enggak, nggak kenapa-napa.” Darryl menggeleng dan tersenyum lebar ke arahku. Memang benar, aku sudah putus kontak dengan Romi. Bahkan ketika tidak sengaja bertemu di teras, aku memilih untuk langsung masuk ke dalam rumah dan mengabaikannya. Semua pesan singkat atau panggilan teleponnya pun tak kugubris. Aku benar-benar tak mengacuhkan Romi lagi. Hubunganku dan Romi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD