BRUK. Aku terlonjak kaget. Kepalaku menoleh ke sisi tembok di sebelahku, di mana suara tersebut berasal. Suara tersebut terdengar cukup nyaring yang membuatku terdiam sejenak. Aku mencoba menajamkan indra pendengaranku demi dapat mendengar suara-suara samar di kamar Darryl. “Ssshh … aaaw.” Kembali terdengar suara dari kamar Darryl. Suara tersebut terdengar seperti erangan kesakitan. “Aduh….” Kulirik jam yang berada di nakas. Sekarang jarum jam menunjukkan pukul setengah dua pagi. Apa yang sedang Darryl lakukan jam segini? Segera aku bangkit dari posisi tidurku dan berjalan keluar kamar. Aku penasaran dengan suara-suara aneh yang terdengar dari kamar Darryl. Dia lagi ngapain, sih? Kuketuk pintu kamar Darryl dengan hati-hati. “Ryl,” panggilku seraya mendekatkan telingaku ke arah pi