Bab 15

1320 Words

Pandanganku masih mengarah pada layar laptop di hadapanku. Pikiranku mencoba untuk mencari kalimat pembuka yang pas untuk awal cerita yang akan kuketik. Namun sejak satu jam yang lalu, tak kudapatkan satu pun kata yang pas untuk kuketik. Oke fokus, mari coba lagi. Aku hanya ingin mencoba untuk sibuk dan melupakan apa yang Romi ucapankan kepadaku beberapa hari yang lalu. Aku tak mau kembali gila karenanya. Mencintaimu itu seperti menari di bawah hujan. Risikonya sakit, tapi menyenangkan. Namun ketika aku merasakan sakitnya resiko mencintaimu, aku rasa lebih baik aku tak pernah mencinta. Karena sakitnya ternyata tak sebanding dengan kesenangan yang kudapat. Aku kira manisnya mencintaimu akan terasa di akhir. Sehingga pahit yang kuteguk akan sebanding dengan manis yang akan kurasa. Namun

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD