Bab 11

2351 Words

Hubunganku dan Romi kini membaik. Aku sudah bisa berbicara dengannya tanpa amarah yang meledak-ledak. Aku sudah bisa tersenyum kepadanya tanpa ingin melemparkan batu ke wajahnya. Bahkan aku sudah bisa tertawa untuknya tanpa takut akan menangis. Meskipun begitu, hatiku masih sakit. Aku masih terluka. Tak mudah untukku melupakan apa yang telah ia perbuat. Tapi aku mencoba untuk baik-baik saja. Aku mencoba untuk bahagia.  Entah dengan atau tanpanya, aku pasti akan bahagia. Tok … tok … tok …. Terdengar ketukan pintu dari luar kamarku. Bergegas aku bangun dari posisi dudukku dan berjalan ke arah pintu. Perlahan kubuka pintu di hadapanku. Kini tak kulihat siapa-siapa di balik pintu ini. Aku menoleh ke kanan dan kiri, tapi tak kutemukan siapa pun di sini. “Pasti kerjaan Darryl. Dasar iseng

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD