Seumur hidup Desti, sekarang adalah langkah tersakitnya. Melebihi ketika dia melangkah meninggalkan panggung pementasan Ballet yang diimpikannya. Tapi kemudian langkahnya tehenti. "Sudah ku katakan, aku akan menghukummu karena sudah membohongiku." Bukan karena kalimat pngulangan Dika tentang hukuman, tapi karena laki-laki itu memeluknya begitu erat dari belakang. Mau tidak-mau air mata yang mati-matian dibendungnya jatuh juga. "Kenapa kamu percaya pada Dewa tapi padaku tidak? Itu menyakitiku melebihi melihatmu di pelukannya kemarin." Desti semakin terisak karena laki-laki itu mengucapkannya sambil menangis. Air matanya mengalir di lehernya, dapat didengar juga olehnya sedikit isakan setelahnya. "Semakin kamu menyuruhku pergi, aku akan memelukmu semakin erat. Se