“Apa maksud kamu ngomong kayak gitu?” Suara Kenzo terdengar sangat serius. Bahkan bukan hanya suaranya saja, tapi raut wajah pria itu terlihat sangat tegang dan tidak salah lagi, Kenzo sedang sangat kesal. Kesal yang cenderung marah besar setelah mendengar ucapan sahabat sekaligus asisten pribadinya. Ivan yang memang suka sekali menjahili Kenzo yang selalu tegang, malah memamerkan senyum lebarnya. Dia langsung memalingkan wajahnya, untuk tertawa sejenak, sebelum dia kembali melihat ke arah Kenzo. “Mukanya santai aja dong, Bos. Tegang amat,” ledek Ivan. “Maksudmu apaan ngomong gitu? Kamu suka ama Kanaya?” Kenzo tidak memedulikan ucapan Ivan. “Ya kan dia cantik. Pastinya bakalan gampang suka ama dia kan.” Ivan memajukan wajahnya mendekati Kenzo. “Kamu suka gak?” bisik Ivan. “Gak!” tol