NAPAS BARU

1805 Words

Awal musim dingin mulai menyapa Versailles saat aula besar kampus dipenuhi toga kebanggan dan topi wisuda yang berjejer rapi. Lampu gantung bergemerlap, memantulkan warna emas lembut ke dinding batu bangunan tua itu. Di tengah sorak-sorai keluarga mahasiswa lain, Bintang berdiri diam di barisan kedua dari depan. Nama lengkapnya dipanggil. “Bintang Sirius Wisesa.” Beberapa mahasiswa menoleh karena nama itu unik. Ia berjalan maju dengan langkah tenang, menerima map tipis berisi sertifikat kelulusan. Kamera adiknya sigap memotret momen berharga itu. Namun, Bintang sama sekali tak memikirkan hasil tangkapan lensa Sam. Tak pula ada satu sorak-sorai pun yang benar-benar ia dengar. Ia hanya teringat satu wajah. Izora. Gadis yang seharusnya ia ajak ke jembatan senja itu. Gadis yang seharus

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD