‘Aku... di mana?’ ‘Aku... kenapa?’ Semua terasa terlalu terang, terlalu putih, terlalu sunyi. Kelopak matanya berat dan perih untuk dibuka, seolah dipenuhi pasir halus. Ia mencoba menggerakkan jari, dan merasakan kejutan kecil seperti listrik yang menembus tulang. Helia mengerjap. Cahaya lampu rumah sakit menyambutnya, menusuk sel-sel retina yang lama tertidur. Ada desis halus di dekat telinganya—yang belum ia sadari jika itu adalah yang membantunya bernapas. Ada sesuatu yang membuat kaku punggung tangannya. Ada aroma khas yang mengingatkannya pada rumah sakit. ‘Rumah Sakit?’ Ia mencoba bernapas dalam, tetapi rasanya berat sekali. Helia membuka mata lebih lebar. ‘Di mana ini?’ Ia mencoba mengangkat tangan, bisa, tapi rasanya berat seperti digantungi batu. Lalu kakinya, ternyata ja

