Sejak pagi Regan sudah heboh. Baru kali ini Hans sampai geleng-geleng kepala melihat atasannya ngebut menyelesaikan semua urusan kantor. Semua berkas tanda tangan selesai dalam sejam, email dibalas kilat, bahkan rapat direksi yang biasanya molor dua jam, hari ini selesai dalam empat puluh menit. Tentu saja, tingkah laku Regan yang di luar kebiasaan ini tak luput dari pengamatan dua anak buahnya. "Pasti mau ketemu bini orang," bisik Gerry sambil menyikut Hans. Ada rona geli bercampur rasa takjub di wajahnya melihat perubahan mendadak pada bosnya. Hans mendengus. "Bini orang apa? Bos lu kan udah nikah!" "Ya iya, bini orang kan, bukan bini kita!" Gerry tergelak, puas melihat Hans tak bisa membantah. Senyum jahil tak luntur dari bibirnya, sementara Hans hanya bisa menghela napas kasar.