Kehidupan Kenan dan Lula telah jungkir balik 180 derajat. Dari kemewahan apartemen, kini mereka meringkuk di kontrakan kecil, hasil sewa lima tahun dari sisa penjualan rumah. Anna sudah menghilang bak ditelan bumi, meninggalkan jejak kekacauan yang sedang diproses. Sementara Galih sudah mendekam di balik jeruji besi. Ia ditangkap tak lama setelah keluar dari resepsi Alora, seolah karma datang menjemputnya tepat waktu. Kini, di bawah atap kontrakan yang sempit itu, hanya ada Kenan, Lula, dan bayi perempuan mereka yang masih tak berdosa. Kenan sendiri, baru saja berjuang di meja operasi, tubuhnya masih lemah, namun amarah di dadanya membara, menuntut pelampiasan. "Ke-Kenan … Bang … ini salah paham, sumpah salah paham!" rengek Lula, air mata membasahi wajahnya yang lebam, saat ia merosot t