Martabat Istri

1393 Words

Juna duduk di sebuah taman dengan tatapan kosong, telinganya terus mendengarkan ucapan Nyonya Azzela saat sedang berbicara dengan Tuan Pram di telepon. "Iya, Pa. Sepertinya mereka mulai akrab, tidak sia-sia apa yang papa lakukan malam itu. Karena dengan mengirimkan minuman ke kamar mereka waktu di hotel, kini Zaya sudah hamil, Pa." Begitu jelas Juna mendengar, dia tidak menyangka ternyata kedua orang tua Aland melakukan hal sejauh itu. Juna menyeringai. "Lucu sekali," ujarnya tidak percaya dengan gelengan kepala. Lantas Juna membaringkan tubuhnya di atas rerumputan, membiarkan alam memanjakan tubuhnya yang lelah. Lelah bukan karena kerja keras, tetapi Juna lelah dengan segala yang ada. Setiap kali Juna berharap, harapannya selalu kandas. Dan sekarang, restu Nyonya Azzela dan Tuan Pram

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD