Chapter 21

1290 Words

Terhitung sudah dua kali Shinta di kejutkan oleh kata-kata yang di lontarkan dari mulut-mulut manusia. Bulu mata lentiknya berkedip bingung tanda masih tidak mengerti. Mungkin kah Raka sedang mabuk? "Apa ini lamaran?" Napas Shinta terdengar ragu begitupun dengan pertanyaan yang barusan di ucapkannya. "Menurutmu?" jawaban Raka berhasil membuat Shinta mendengus kesal. Shinta menatap mata Raka tajam, ingin menunjukan kepada Raka bahwa -ini sama sekali tidak lucu. Tangan Shinta mengepal, menarik bagian kerah kemeja Raka. "Apa kau gila! Melamar seorang gadis, setelah kau bahkan hampir memperkosanya. Apakah tidak ada lamaran lain yang lebih romantis dari ini," ucap Shinta penuh penekanan. Raka terkekeh kecil, jemarinya mengusap wajah Shinta yang terlihat ingin menelannya hidup-hid

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD