Raka pulang dengan kondisi lebih parah dari sebelumnya. Mulutnya terkunci rapat hingga membuat ibu Rima sedikit cemas, tetapi wanita itu memaklumi bahwa untuk mengekspresikan kecemasannya saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk dilakukan. Ibu Rima memilih diam sampai tiba di rumah, lalu berpisah saat tubuh keduanya berakhir masuk ke dalam kamar masing-masing. Kembali dengan si pria sekarat yang sedang menjatuhkan tubuhnya di atas ranjang dengan gerakan tersayat. Menatap langit-langit kamar dengan tatapan kosong. Sekilas potongan kenangan indah dari beberapa jam lalu kembali melintas menghantui memori ingat Raka yang tajam. Wajah manisnya, kulit putihnya, dan bibir penuh favoritnya, masih terlihat sama. Shinta masih menjelma menjadi sosok tercantik di mata Raka. Membangki