Chapter 31

1429 Words

Hari-hari si pria sekarat akan selalu terlihat menyedihkan. Dimulai dari menyandarkan punggungnya di kepala kursi setelah setumpuk dokumen di meja kerjanya terselesaikan. Mencoba mengistirahatkan tubuh yang lelah. Dan brengseknya walau di keadaan tubuh remuk redam seperti ini keadaan hatinya masih saja merintihkan hal yang sama. —merindukan tulang rusuknya. Raka mungkin akan gila, tetapi mau bagaimana lagi, perasaannya saat ini berfungsi dengan sangat baik, dan Raka tidak bisa berbuat banyak karena itu. Raka tetap saja masih mencintai dengan kadar melewati batas normal. Pukul tujuh malam, jalanan ibu kota sering sekali dipadati kendaraan, mengingat saat ini Raka sedang mengemudikan mobil tepat di jam waktu pulang. Menyetir sendiri dengan keadaan yang sangat sunyi. Kemudian

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD