AMAZING LOVE LIKE JEWEL CHANGI.03

1351 Words
ALLJC.03 AKU BERENCANA AKAN MENIKAHIMU ALBERT MA Setahun yang lalu aku telah kembali ke Negara asalku Hong Kong untuk mencari keberadaan adikku yang sudah lama terpisah. Untungnya tidak butuh waktu lama bagiku untuk mencarinya. Dengan mudahnya aku menemukannya, karena ternyata sekarang ini adikku adalah istri dari sahabatku sendiri, juniorku saat aku masih mengecap bangku kuliah di London. Aku merasa bahagia bisa kembali bertemu dengan adikku. Di tambah lagi sekarang ini ia telah memiliki anak perempuan yang sangat lucu, yaitu Ariella. Aku merasa keluargaku kembali lengkap meski tanpa ayah dan ibuku. Setelah menemukannya di Hong Kong, aku memutuskan untuk kembali ke London. Aku kembali ke London untuk meneruskan apa yang sebenarnya menjadi tanggung jawabku. Setelah puluhan tahun yang lalu aku di selamatkan oleh Tuan Billy Ma dari kecelakaan yang menewaskan ayahku, aku ikut dengan beliau ke London. Bahkan aku telah menjadi anggota keluarga Ma setelah itu. Karena beliau tidak memiliki anak, jadi semuanya beliau serahkan padaku sebagai ahli warisnya. Termasuk perusahaan property miliknya, beliau serahkan kepadaku. Karena perusahaan property yang di miliki ayah angkatku berkembang dengan pesat, beberapa tahun lalu beliau telah mengembangkan sayap bisnisnya hingga ke Singapore. Selama ini perusahaan yang ada di Singapore di kelolah oleh orang kepercayaan Ayah Billy Ma. Di sana perusahaan Ma’s Corp juga berkembang dengan baik. Namun karena sebulan yang lalu orang kepercayaan Ayah Billy Ma meninggal mendandak, akhirnya beliau memintaku untuk mengurus perusahaan yang ada di Singapore. “Albert, apa kamu sudah menyiapkan segala yang di butuhkan untuk keberangkatanmu beberapa hari lagi?” Ayah Albert Ma bertanya padaku di sela-sela waktu sarapan kami. Aku yang sedang memotong roti yang ada di hadapanku mengangguk, “Sudah, Ayah. Aku sudah meminta Casey untuk mempersiapkan semuanya.” “Jangan sampai ada yang tertinggal. Jarang antara London dan Singapore itu tidaklah dekat. Jika ada dokumen yang tertinggal, kamu bisa sulit untuk bekerja.” “Aku mengerti, Ayah. Aku juga telah meminta Casey untuk menyiapkan sebuah rumah untukku tempati selama di sana. Aku tidak ingin tinggal di apartemen. Tinggal di rumah lebih leluasa dan luas. Jadi aku bisa bekerja dengan baik.” “Terserahmu saja. Kamu bisa memilih salah satu dari property milik Ma’s Corp yang ada di sana untuk kamu tinggali. Pilihlah tempat yang tidak terlalu jauh dari kantor.” “Tidak, Ayah. Aku memilih tempat yang agak jauh dari pusat kota. Aku ingin tinggal di kawasan yang banyak pepohonannya dan lebih dekat dengan alam. Dan Casey telah menyiapkan tempat itu untukku.” “Baguslah. Di mana pun tempat yang kamu pilih untuk tinggal, jangan sampai telat ke kantor dan bekerjalah dengan baik.” “Tenang saja, Ayah. Selama ini aku tidak pernah terlambat ke kantor bukan? Malah aku datang setengah jam lebih awal dari jam kantor yang sebenarnya.” “Aku tidak pernah meragukanmu, Nak. Aku hanya ingin mengingatkanmu.” Aku kembali mengangguk, “Ya, Ayah. Aku mengerti.” “Bagaimana dengan adikmu Freya? Apa kamu telah memberi tahunya kalau kamu akan ke Singapore?” “Sudah, Ayah. Hari ini aku akan bertemu dengannya dan juga Abraham. Kebetulan kemarin mereka baru saja sampai di London. Aku juga ingin memperkenalkan Violeta kepada mereka.” Ayah Billy Ma tersenyum dan kembali berkata, “Apa kamu sudah yakin Violeta Winston adalah tambatan hatimu?” “Sudah, Ayah. Kami sudah saling mengenal cukup lama. Meski kami baru menjalin hubungan yang lebih serius beberapa bulan yang lalu, tapi aku sudah yakin dengan pilihanku.” “Ya sudah. Aku akan selalu mendukung apa pun pilihanmu. Sekarang umurmu sudah 32 tahun, sudah cukup umur untuk menikah. Aku juga sudah tidak sabar ingin menimang cucu darimu. Niat baik harus segera di laksanakan. Jangan ditunda terlalu lama.” “Baik, Ayah.” Aku mengangguk dengan wajah memerah. Aku merasa senang jika Ayah Albert Ma menyetujui hubunganku dengan Violeta Winston. Wanita yang sudah menjadi kekasihku dari beberapa bulan yang lalu. Aku sudah tidak sabar memperkenalkannya pada Freya, Abraham dan juga Ariella. Karena Violet Winston adalah wanita yang lembut, keibuan dan menyukai anak-anak, aku yakin ia juga akan menyukai Ariella dan Steven yang sangat menggemaskan itu. **** Saat jam istirahat makan siang tiba, aku masih duduk di dalam kantorku. Aku ingin menyelesaikan beberapa pekerjaanku terlebih dahulu sebelum bertemu dan makan siang bersama dengan keluargaku dan juga Violeta Winston. Namun saat aku masih tengah sibuk dengan dokumen yang ada di hadapanku, seorang anak kecil muncul dari balik pintu ruanganku dan berlari ke arah meja kerjaku. Ia adalah Ariella, keponakanku yang sangat menggemaskan. “Surprise…” Ariella berteriak dengan suara renyahnya dan senyum lebar sambil berlari. Aku yang melihat kedatangannya yang sangat tiba-tiba , dengan segera menghentikan pekerjaanku dan bangkit dari kursi putarku. Aku melangkah ke arahnya dengan senyum bahagia, dan kemudian menggendongnya. “Sayang, dengan siapa kamu kemari?” Sebelum Ariella menjawab, terlihat Freya, Abraham dan juga bayi Steven yang sedang di gendong oleh Abraham, muncul dari balik pintu menyusul putrinya. Ia tersenyum menyapaku, “Kakak, maaf putriku telah mengganggu mu bekerja. Dari semalam ia memaksa kami untuk segera bertemu denganmu. Karena kebetulan kami lewat sini, jadi kami memilih untuk singgah sebelum kita pergi makan siang bersama.” “Tidak apa-apa. Aku malah senang kalian datang mengunjungiku kemari.” Aku berbicara pada Freya dengan senyum lebar. Kemudian aku menoleh pada Abraham Xander yang berdiri di sampingnya, “Hai, Bro. Bagaimana kabarmu?” Abraham Xander yang sedang menggendong bayi Steven Xander melangkah menghampiriku yang tengah menggendong Ariella sembari berkata, “Kabarku baik. Bagaimana denganmu?” “Aku juga baik.” Kemudian aku menoleh bayi Steven yang sedang menatapku lekat. Aku tersenyum pada bayi itu dan menyentuh pipinya yang lembut sembari berkata, “Hai tampannya Uncle. Akhirnya kamu sampai juga di London ini.” Melihat bayi Steven Xander tertawa melihatku, aku pun merasa senang. Kemudian aku melangkah keluar ruangan sambil menggendong Ariella. “Sekarang ayo kita pergi makan siang bersama. Aku ingin mengenalkan seseorang kepada kalian.” Freya yang masih berdiri di tangah ruangan pun berkata, “Kakak, bagaimana dengan pekerjaanmu?” “Itu bisa di selesaikan nanti. Kita akan pergi makan terlebih dahulu. Aku tidak ingin keponakanku yang satu ini kelaparan karena menungguku selesai bekerja.” Kami pun pergi makan siang ke sebuah restoran yang tidak jauh dari perusahaanku. Dan baru saja kami sampai di restoran tersebut, terlihat Violeta Winston telah duduk di meja yang telah aku pesan sebelumnya. Saat ia menoleh padaku, ia melambaikan tangan dan bersuara, “Sayang…” Aku yang sedang berjalan sambil menggendong Ariella tersenyum padanya. Aku melangkah dengan pasti di ikuti oleh Abraham Xander dan juga adikku Freya dari belakang. Saat telah berdiri di hadapan Violeta Winston, aku memperkenalkan keluargaku padanya. “Sayang, perkenalkan ini adikku Freya, adik iparku Abraham Xander dan juga ini ponakanku Ariella dan Steven.” Violeta Winston bangkit dari kursinya dan mengulurkan tangannya memperkenalkan diri pada anggota keluargaku satu-persatu. “Hallo, perkenalkan aku Violeta Winston. Panggil aku Violet atau Violeta saja.” “Hallo, aku Freya.” Freya menjabat tangan Violeta Winston yang berdiri di hadapannya. Begitu juga dengan Abraham Xander, ia juga mengulurkan tangannya memperkenalkan dirinya. “Aku Abraham.” “Ayo, silahkan duduk.” Aku menarik kursi dan meletakkan Ariella di kursi yang ada di sampingku. Sedangkan yang lainnya duduk di kursi mereka masing-masing. Baru saja kami semua duduk di meja yang telah di siapkan, sambil menunggu makanan di hidangkan, Violeta Winston pun kembali bersuara. Ia menatap Abraham Xander yang duduk di samping Freya sembari berkata, “Tuan, aku rasa wajahmu tidak asing lagi. Apa kamu pernah tinggal di London ini?” “Ya, aku lahir dan di besarkan di London. Setelah dewasa baru pindah ke Hong Kong. Tepatnya beberapa bulan sebelum kami menikah.” “Pantas saja. Sepertinya beberapa tahun lalu aku pernah melihat Tuan menghadiri beberapa acara resmi di London.” “Abraham berasal dari keluarga Xander, Sayang. Ia adalah CEO dari Crown Corp.” Aku menambahkan. Violeta Winston mengangguk, “Ya, aku tahu.” Aku yang duduk di kursi samping Violet Winston dan di seberang Freya kembali berkata, “Freya, Violeta ini adalah orang yang ingin aku kenalkan kepada kalian tadi. Kami telah menjalin hubungan dari beberapa bulan yang lalu.” “Ya, dari awal aku sudah menduganya.” Freya mengangguk senang. “Dan tahun depan aku ingin menikahinya.” Seketika para orang dewasa yang duduk di meja yang sama denganku menatapku dengan tatapan tidak percaya, termasuk Violeta. Dengan wajah kaget dan penuh semangat ia pun bertanya, “Sayang, apa yang kamu katakan itu benar?” “Ya, itu benar. Setelah aku pulang dari Singapore nanti, aku akan menemui keluargamu dan melamarmu secara resmi. Aku berencana akan menikahimu awal tahun depan agar semua persiapanj dapat dilakukan dengan baik.” Dengan tersenyum lebar Violeta Winston memelukku tanpa mempedulikan yang lainnya, “Sayang, terima kasih.” “Sama-sama.” Aku membelai rambut Violeta Winston yang berwarna coklat itu dengan penuh kasih sayang. Sedangkan Freya dan Abraham Xander pun tersenyum lebar mendengar berita bahagia ini. “Selamat, Kak da Violeta. Aku merasa senang mendengar berita ini.” “Selamat, Bro. Akhirnya kamu menemukan tambatan hati.” “Terima kasih.” Aku tersenyum lebar menanggapi ucapan selamat dari keluargaku.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD