Nathasya keluar dari lift dan berjalan menuju arah mejanya berada. Pagi ini ia bangun dengan badan pegal-pegal. Sepertinya ini efek selama di Bali kemarin. Ya meskipun semuanya berjalan sesuai rencana tapi tetap saja, bertemu dengan anggota keluarga Bramuda itu melelahkan. Nathasya bersyukur saat ini dirinya sudah kembali ke kantor dan bertemu dengan hal-hal yang familiar seperti Caca dan Visha yang saat ini tengah menyilangkan lengannya dan menatap Nathasya dengan tatapan curiga. Mereka berdua sudah berada di depan meja Nathasya, seolah menunggu pemilik meja datang.
“Hai kalian,” sapa Nathasya seraya meletakkan tasnya di meja kerjanya. “Kenapa ngelihatin gue sampai kayak gitu, sih?” Nathasya mengernyit bingung menatap kedua temannya itu.
“Tolong ya, jelaskan ke kami apa maks
