Nathasya akhirnya menyadari bahwa mempersiapkan pernikahan itu lebih memusingkan daripada mengatur jadwal perjalanan bisnis Bramuda. Meskipun pernikahan ini adalah hal sepele bagi Bramuda, tapi persiapannya benar-benar menguras tenaga. Terlebih hanya tenaga Nathasya yang terkuras. Bramuda hanya berpangku tangan tanpa mau pusing-pusing memikirkan dekorasi, makanan, undangan atau bahkan penginapan untuk keluarga yang akan hadir di pesta pernikahan mereka—secara mereka sudah memutuskan akan menikah di Bali. “Mantan-mantan kamu mau diundang atau nggak?” tanya Nathasya yang sedang mengecek daftar tamu undangan pernikahan mereka. “Terserah kamu.” “Kalau mantan saya?” tanya Nathasya yang langsung dihadiahi Bramuda lirikan tajam. “Nggak usah.” “Kenapa?” “Iya, k