bc

Dear My Secret Wife

book_age18+
450
FOLLOW
3.5K
READ
contract marriage
family
HE
age gap
friends to lovers
arranged marriage
boss
drama
bxg
brilliant
city
childhood crush
like
intro-logo
Blurb

Pernikahan kontrak yang ditentang kuat oleh Alvin, menjadi awal cerita baru yang tak pernah dia bayangkan seumur hidupnya. Dia pikir semua akan berjalan mulus tanpa kendala. Hingga sampai pada akhirnya hatinya malah terpaut pada wanita yang amat dibencinya, dan membuat segalanya jadi kacau.

chap-preview
Free preview
Eps 1 Satu perintah
Author P.O.V Berlin, Jerman Perumahan elit Sandiago, Brakkk.... “Apa–apaan ini? Kenapa tiba–tiba ada surat perjanjian pernikahan?” ucap seorang pria tinggi dengan suara baritonnya Pria tinggi bernama Alvin itu tahu betul bahwa pembicaraan kali ini itu tidak main–main. “Please, Vin. Tolong bantu Papa terakhir kali ini saja. Pernikahan ini hanya sebatas hitam di atas putih, tidak lebih. Anggap saja sebagai syarat dokumen. Setelah KEZO Company membaik, kamu boleh bercerai dengannya,” tutur pria paruh baya yang tak lain adalah papanya sendiri “Syarat dokumen apa? Mana ada pernikahan seperti ini? That’s crazy. Aku ini CEO, Pa. Masak iya harus nurutin syarat dari para tikus got itu,” ucap Alvin dengan nada tinggi “I know. Papa tahu syarat ini memang terdengar konyol. Tidak masuk akal. Tapi Papa tidak punya jalan lain selain meminta tolong padamu,” tutur papa Alvin terdengar lirih Kini Alvin sudah tak tahan lagi mengingat permintaan papanya yang sudah berlebihan. “Tidak. Sekali aku bilang tidak, tetap tidak. Sudah cukup dengan aku bersedia pulang ke Jakarta dan memimpin KEZO. Yangmana hal itu seharusnya bukan tanggungjawabku, melainkan Papa selaku orangtua. Tapi demi keluarga kita, aku bersedia,” “Tapi, Vin....” “Pa,” potong Alvin dengan cepat Hembusan nafas Alvin terdengar kasar “Sudah delapan tahun lebih aku memimpin kantor pusat. Namun karena kejadian yang menimpa Kak Jammy dan istrinya, membuatku akhirnya harus turun dan memimpin anak perusahaan. Itu tidak mudah. Perlu adaptasi. Terlebih dua negara yang berbeda budaya. Jerman dan Indonesia. Jadi please jangan paksa aku lagi untuk melakukan hal konyol lainnya,” tutur Alvin penuh penekanan Papa Alvin nampak tertegun mendengar perkataan anaknya. Sebab tidak biasanya anak keduanya ini memohon dengan nada serius. “Ini,” ucap papa Alvin mengeluarkan sebuah map coklat dari dalam laci meja kerjanya “Apa ini?” tanya Alvin mengerutkan dahi “Buka saja. Nanti kamu juga akan tahu,” Dengan pandangan yang masih dingin, Alvin mulai membuka map itu secara perlahan. Betapa terkejutnya Alvin saat melihat banyaknya foto syur kakaknya dengan wanita lain. “Apa-apaan ini, Pa? Ini serius? Tidak mungkin Kak Jammy berselingkuh,” ucap Alvin menatap papanya “Memang tidak mungkin, Vin. Karena kenyataannya Kakakmu itu dijebak. Foto itu diambil saat Jammy selesai mengadakan acara dengan relasi bisnisnya. Dia diberi minuman yangmana di dalamnya sudah ada obat untuk membuatnya tidak sadarkan diri. Lalu setelah itu ya begitulah. Sesuai apa yang terjadi difoto tersebut,” tutur papa Alvin menjelaskan “Papa tahu ini semua darimana?” “Papa menyuruh orang untuk menyelidikinya. Papa ingin tahu kenapa Kakakmu tiba-tiba berubah. Ternyata karena hal itu. Foto tersebut dijadikan alat oleh para elit KEZO untuk menekan Jammy lebih jauh,” “b******k. Jadi pelakunya orang dalam sendiri,” “Ya. Jadi jangan heran kalau sekarang KEZO benar-benar terpuruk. Bahkan sahamnya tahun ini adalah yang terburuk sepanjang sejarah. Turun drastis,” “Kok bisa? Apa hubungannya?” “Hemm. Kamu harus tahu, Vin. Dari dulu Kakakmu itu sangat menjunjung tinggi integritas. Jika ada yang berbuat curang itu pasti di cut oleh Kakakmu. Dan hal itu yang membuat para petinggi dan pemegang saham tidak terima. Sebab mereka maunya yang menguntungkan bagi mereka sendiri. Mungkin dari situlah akhirnya mereka berkoalisi untuk menjatuhkan Kakakmu,” terang papa Alvin panjang lebar “Lalu kenapa selama ini Papa diam saja?” “Loh kamu kan tahu sendiri kalau KEZO sudah lepas dari K-Global. Itu atas kebijakan Kakakmu yang terbaru. Dan ternyata setelah Papa selidiki, kebijakan itu muncul atas permintaan para elit KEZO. Mereka menggunakan segala macam cara dan upaya untuk membuat Kakakmu Jammy akhirnya menempuh jalan itu. Jadi kini hal apapun yang berkaitan dengan KEZO, tidak ada sangkut-pautnya dengan Big Four. Terutama K-Global yang menjadi pusatnya,” Papa Alvin diam sejenak untuk mengambil nafas dalam–dalam. “Vin. Meski begitu, apakah kamu tega membuat KEZO bangkrut? Jangan lupa, KEZO adalah bagian dari Big Four. Rasanya Papa tidak akan terima jika KEZO terlepas dari tangan kita begitu saja. Apalagi Kakekmu yang sudah bersusah payah membangun ini semua dari nol. Papa tahu Kakakmu tidak memiliki keberanian seperti kamu. Tapi setidaknya selama ini dialah yang menjaga KEZO sepenuh hati. Hingga sampai pada titik dimana KEZO menjadi salah satu perusahaan keuangan terbesar yang ada di Asia. Jadi permintaan Papa ini bukan sekedar permintaan biasa. Melainkan permintaan yang sungguh–sungguh demi keutuhan Big Four dan keluarga besar kita,” ucap papa Alvin mengakhiri pembicaraannya Alvin yang sedari tadi mendengar hanya bisa menghela napas berulang kali. “Tapi apakah harus melalui pernikahan juga? Tidak bisakah cukup dengan Alvin yang menggantikan Kak Jammy di perusahaan,” “Vin, jika Papa bisa. Papa juga tidak akan maksa kamu buat menikah. Ini semua atas dasar permintaan mereka,” “Why? Kenapa mereka memberi syarat seperti itu?” “Sebab mereka tahu bahwa hal itu tidak akan pernah kamu setujui. Tujuan mereka kan untuk membuatmu mundur dari pergantian CEO. Lantas setelah itu orang–orang merekalah yang akan menggantikan. Dan lambat laun mereka akan mengambil alih perusahaan kita sedikit demi sedikit. Hingga akhirnya KEZO Company berhasil mereka ambil seutuhnya,” jelas papa Alvin “Kalau gitu kenapa gak Jasmine atau Arron saja yang menggantikan?” “Jangan gila kamu. Mereka masih terlalu dini untuk menikah. Megang perusahaan aja belum sampai 3 tahun. Lagipula perusahaan adik–adikmu bergerak dibidang yang berbeda. Satunya properti, satunya lagi di fashion. Mana bisa dialihkan. Mereka tidak memiliki skill dibidang keuangan. Hanya kamu yang bisa. Kamu mau perusahaan keluarga kita hancur gara–gara ulah mereka?” Pria dengan garis rahang yang tegas itu terdiam seolah tidak terima. “Kita bahas lainkali saja. Ini terlalu cepat. Baru juga 2 minggu dari sepeninggalnnya Kak Jammy dan Kakak ipar,” “No. Kita tidak bisa menundanya lebih lama lagi. Para petinggi akan segera melakukan rapat besar–besaran terkait pengangkatan CEO baru. Jadi kalau syarat ini masih lama kamu setujui, maka selesai sudah. Mereka akan melakukan voting tanpa persetujuan kita,” “Tapi ini masih masa berkabung loh, Pa. Kasihan Isabella. Dia menjadi yatim piatu seketika. Mana rasa empati Papa sebagai Kakeknya,” “Justru karena itu pula Papa melakukan hal ini demi dia,” “Maksud Papa?” “Lihatlah,” singkat papa Alvin lalu menyodorkan lembaran surat kehadapan anaknya “Surat hasil tes,” lirih Alvin membaca judul surat itu Dengan serius, Alvin membaca surat tersebut sampai selesai. “Ini serius ada orang yang antigennya sama dengan Isabella?” tanya Alvin setengah tak percaya. Pasalnya selama ini keluarga Alvin mencari orang yang memiliki antigen atau HLA yang cocok dengan keponakannya Isabella. Sebab keluarga Alvin sendiri tidak ada yang seratus persen cocok. Bahkan sekalipun itu kedua orangtua Isabella sendiri. Isabella adalah cucu pertama dikeluarga besar Alvin. Anak dari kakaknya yang bernama Jammy. Dia memiliki penyakit sumsum tulang belakang mulai semenjak dia masih bayi. Sampai saat ini usianya 6 tahun belum ada satupun pendonor yang cocok seratus persen dengannya. Jadi tidak heran jika saat melihat hasil tes itu membuat Alvin terkejut. “Iya. Dan orang yang antigennya cocok dengan Isabella itu ialah calon yang akan menjadi istrimu nanti,” Belum selesai keterkejutan Alvin, dia kembali kaget dengan apa yang didengarnya. “Not, Not. You must be joking,” “No. Papa serius. Ini profilenya,” jawab papa Alvin lalu memberikan sebuah dokumen berwarna merah Alvin lantas membuka dokumen tersebut dan membacanya. Dahinya mengkerut terlihat dia sedang serius. “Almira Salsabila,” lirih Alvin pelan dan melihat sekilas foto berukuran 3 kali 4 itu “Tenang saja. Dia berasal dari keluarga baik–baik,” “I don’t care. Pertanyaan Alvin hanya satu. Papa nemu wanita ini dimana? Statusnya masih mahasiswa loh. Yakin ini akan dijadikan istriku?” “Tentu saja Papa yakin. Kenapa? Umur tidak jadi masalahkan? Yang penting sudah legal. Dan yang terpenting lagi, dia mau menjadi pendonor buat Isabella. Lagipula orangnya ramah dan cantik kok,” “Bodo amat,” tegas Alvin tak mau melihat foto wanita itu lagi Dia melempar dokumen itu kesembarang arah. Papanya hanya menghela napas seakan tahu betul sifat anaknya yang dingin dan cenderung tak berperasaan itu. “Sekarang Papa ceritakan ketemu wanita itu dimana. Sebab waktunya singkat sekali. Tiba-tiba saja sudah ada. Apa ini hanya akal–akalan Papa supaya aku mau menerimanya?” “Ngacok. Gak mungkin Papa bercanda untuk hal yang berkaitan dengan cucu Papa, Isabella,” “Jadi?” Papa Alvin lantas menghela napas panjang seakan sudah siap bercerita. “Jadi sebenarnya bukan Papa yang menemukan wanita itu. Melainkan Kakakmu sendiri Jammy. Papa hanya meneruskan saja. Dia bertemu dengan wanita itu satu tahun yanglalu. Entah tepatnya dimana Papa kurang paham,” “Oyah? Kenapa Kak Jammy gak pernah cerita?” “Mungkin karena wanita itu menolak untuk mendonor,” “Benarkah?” “Iya. Asisten Kakakmu bercerita bahwa alasan wanita itu menolak lantaran khawatir setelah operasi terjadi efek samping. Dia takut tidak bisa lagi merawat ibunya yang sakit–sakitan. Ayah dan Kakaknya sudah lama meninggal. Dia menjadi tulang punggung keluarga. Membiayai ibu sekaligus adiknya,” terang papa Alvin menjelaskan “Lantas kalau dia tidak mau, ngapain Papa minta Alvin untuk nikah sama dia?” “Satu minggu yanglalu Papa ke Indonesia untuk menemui wanita itu. Papa membawa serta Isabella. Disitu Papa jelaskan bahwa kedua orangtua Isabella sudah meninggal. Dia turut prihatin saat mendengarnya, dan akhirnya memutuskan bersedia untuk menjadi pendonor,” “Semudah itu?” tanya Alvin setengah tak percaya “Iya,” “Kayaknya gak mungkin. Terus untuk pernikahan, kenapa dia bisa bersedia?” “Papa menjaminkan kehidupan yang layak kepadanya. Baik itu masalah ibunya, maupun biaya pendidikan adiknya,” “Tuhkan. Ujung–ujungnya masalah duit,” cibir Alvin seolah jijik “Setidaknya dia tulus ingin membantu keponakanmu, Vin,” “No. Aku yakin dia tidak tulus. Tidak ada yang gratis di dunia ini, Pa. Dia pasti berharap mendapatkan lebih setelah nanti menjadi pendonor. Tidak kaget lagi untuk orang sekelas dia,” “Hemm sudahlah, gak usah dibahas lagi. Intinya dia sudah setuju. Baik itu tentang pernikahan, maupun tentang donor. Papa juga sudah menjelaskan tentang pernikahan kontrak ini. Dan dia sudah paham. Selanjutnya terserah kamu. Hanya satu pesan Papa, jangan membuat onar. Apalagi sampai menyiksanya. Ingat, dia adalah pendonor bagi Isabella. Kesehatannya harus terjaga sampai dokter mengatakan bahwa Isabella siap dioperasi. Setelah nanti selesai, dan KEZO Company juga sudah kamu kendalikan, kalian langsung ceraipun juga gak apa–apa. Tinggal Nanti Papa berikan kompensasi yang besar kepadanya. Sesuai janji Papa,” Pria tampan berwajah blasteran itu manggut–manggut seolah mengerti. “Baik. Aku akan menikah dengannya,” singkat Alvin akhirnya setuju “Benar....” “Tapi dengan satu syarat,” potong Alvin cepat “Syarat? Syarat apa?” tanya papa Alvin penasaran “Segala apapun yang terjadi ke depannya, itu terserah Alvin. Papa tidak boleh lagi menekanku untuk hal apapun. Dan kapal ini selanjutnya dikendarai olehku, sampai KEZO Company kembali berada di bawah naungan Big Four,” Papa Alvin sedikit mengerutkan dahinya, namun sedetik kemudian kembali tersenyum. “Oke baik Papa setuju. Untuk hal ini Papa tidak perlu khawatir. Karena Papa yakin ditanganmu KEZO Company akan kembali baik. Papa hanya berpesan untuk lebih berhati–hati dalam menangani rekan kerjamu disana. Semua bawahanmu khususnya para petinggi tidak semuanya baik. Mereka seperti ular berkepala dua. Mereka bisa mencari celah kelemahanmu dan menjadikan hal tersebut sebagai senjata. Ingat mereka berkubu. Kamu harus pandai memilah dan memilih mana yang akan dijadikan teman dan mana yang akan dijadikan lawan. Jangan lengah apalagi lemah,” terang papa Alvin menasehati “Aku lengah? Apa Papa bercanda? Ciss,” cibir Alvin dengan smriknya Ini yang selalu membuat papa Alvin salut dengan anak keduanya. Selain IQ-nya yang di atas rata-rata, Alvin juga tumbuh menjadi sosok yang tegas dan keras. Tidak mudah menaklukannya. Hanya membutuhkan 1 gerakan tangan Alvin membuat semua orang langsung patuh dan tunduk kepadanya. Dan dari tangan dingin Alvin-lah K-Global menjadi perusahaan keuangan nomor 1 di Eropa. Bahkan sekalanya sudah internasional. “Sudah tidak ada lagikan yang mau dibahas?” tanya Alvin kemudian “Sudah. Sekali lagi terimakasih ya Vin, karena kamu sudah mau menerima pernikahan kontrak ini,” ucap papa Alvin terdengar bahagia “It’s oke,” singkat Alvin dan langsung berdiri Sebelum pergi dia melihat kembali dokumen yang terbuka itu. Seolah pandangannya tertuju pada satu foto. “Hanya satu tahun. Setelah itu selesai,” batin Alvin dan langsung berlalu pergi TBC.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

(Bukan) Istri Simpanan

read
48.9K
bc

Jodohku Dosen Galak

read
30.6K
bc

Kusangka Sopir, Rupanya CEO

read
35.3K
bc

Takdir Tak Bisa Dipilih

read
10.0K
bc

Pacar Pura-pura Bu Dokter

read
2.7K
bc

Desahan Sang Biduan

read
52.9K
bc

Silakan Menikah Lagi, Mas!

read
13.4K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook