24

1352 Words

Pagi menyingkap tirainya perlahan. Sinar matahari menembus celah gorden tipis kamar hotel, menyapu lembut wajah Kayla yang masih terlelap di d**a Leo. Nafasnya teratur, tenang, seakan malam panjang yang mereka lalui telah menguras segala resah sekaligus memberi ruang bagi ketenangan baru. Leo membuka matanya perlahan. Rambut Kayla terurai menutupi sebagian wajahnya. Ia mengusap lembut, menyingkirkannya, lalu menatap lama-lama. Ada kedamaian yang tak pernah ia temukan di tempat lain meski dalam hati, bayangan rasa bersalah terus berbisik pelan. "Kay …" bisiknya lirih, meski gadis itu belum sepenuhnya sadar. Kayla bergerak kecil, mendesah, lalu membuka mata. Tatapannya kabur sejenak, sebelum akhirnya jatuh pada wajah Leo yang begitu dekat. Senyum samar muncul di bibirnya. "Kamu masih di s

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD