Teriakan itu menghentikan langkah Kalya. Dia menoleh, menemukan Mbak Tara yang menatapnya datar. Apa dia baru saja melakukan kesalahan? "Kenapa, Mbak?" Mbak Tara menarik Kalya setelah memanggil Dea terlebih dahulu. "Kamu ke meja itu," pintanya kepada Dea. Kalya mengernyit tak mengerti. "Mbak?" Oleh panggilan itu, sontak Mbak Tara mengarahkan dagu pada meja yang diisi empat orang pengunjung restoran, di sana Dea bercakap-cakap dengan mereka. "Kamu nggak tahu kesalahan kamu apa? Wow." ungkapnya dengan nada takjub. Terbengong, Kalya kembali melihat meja yang tadi ia bawakan makanan. "Aku ngelakuin kesalahan, Mbak?" Mbak Tara melongos. "Kesalahan klise, tapi fatal. Kamu salah bawa pesanan lagi." Mata Kalya membulat. Melakukan kesalahan? Lagi? Pantas saja Dea mengangkat piring berisi