bc

SELIR HATI PENGHANGAT RANJANG

book_age18+
85
FOLLOW
1K
READ
one-night stand
HE
friends to lovers
arranged marriage
decisive
heir/heiress
sweet
bxg
city
affair
like
intro-logo
Blurb

Zavian Satya (30th), akan menikah dengan perempuan pilihan Neneknya bernama Lyona Bella (28th).Satu minggu menjelang pesta pernikahannya, Zavian membuat party dengan dengan teman -temannya. Zavian yang tidak biasa minum banyak pun akhirnya mabuk berat. Ditambah, sahabat Zavian dengan sengaja memasukkan sebutir obat perangsang di dalam minuman Zavian.Akibat mabuk, ia pun salah memasuki kamar seorang wanita muda yang sedang kesepian. Perempuan itu hampir aja bunuh diri dan tanpa sengaja Zavian menariknya hingga hubungan badan di malam itu terjadi.Maurel tak bisa melepaskan tubuhnya dari cengkeraman erat Zavian hingga keperawanannya pun terenggut.Setelah kejadian itu, mereka malah semakin dekat dan semakin intim. Keduanya telah jatuh cinta.Maurel begitu kaget saat, Zavian mengatakan bahwa ia akan menikah hari ini. Maurel kembali kecewa. Zavian meyakinkan Maurel, bahwa selamanya hubungan mereka tetap akan abadi. Zavian tak pernah mencintai Lyona dan akan tetap mencintai Maurel.Lalu, Bagaimana kisah Maurel dan Zavian selanjutnya?

chap-preview
Free preview
GARA -GARA OBAT TERKUTUK
“Lepasin! Aku mohon lepasin aku. Aku janji nggak akan ngomong ke siapa-siapa, asal kamu mau lepasin aku. Aku mohon,” pinta seorang gadis di tengah cengkeraman kuat seorang lelaki asing. Gara-gara kecerobohannya yang tidak mengunci pintu apartemennya, ada seseorang tak dikenal memasuki kamarnya tanpa izin. Nahasnya lagi, yang masuk adalah seorang lelaki mabuk. “Tenang, Nona. Aku nggak akan sakitin kamu. Aku cuma minta tolong sama kamu. Aku mohon,” jawab lelaki mabuk itu. Suara itu penuh putus asa dan harapan. Dia pun tidak ingin menyakiti gadis itu. Semua ini karena teman-temannya yang sengaja mengerjainya. Tak hanya itu, dia pun dipaksa minum minuman beralkohol yang cukup banyak sehingga membuatnya mabuk parah dan tidak bisa mengendalikan diri seperti saat ini. “Nggak! Aku nggak mau. Aku cewek baik-baik, bukan cewek panggilan,” tolak gadis yang biasa dipanggil Maurel. Malang sekali nasib Maurel. Belum lama kedua orang tuanya meninggal, dia harus menghadapi perlakuan buruk dari laki-laki mabuk bernama Zavian. Dia yang tengah kehilangan setelah ditinggal meninggal dunia oleh kedua orang tuanya, selalu dihibur oleh tunangan yang sangat dia cintai. Maurel pun semakin bahagia bersama tunangannya itu. Sayangnya, tunangannya pun pergi meninggalkan dirinya dan itu sukses membuat hidupnya hancur berantakan. Padahal dia berpikir akan hidup bahagia bersama tunangannya itu dalam ikatan pernikahan. Ternyata itu hanya mimpi belaka. Kenapa dia harus memberikan janji manis, kalau akhirnya dia meninggalkan Maurel sendirian bersama penderitaan? Kenapa harus berjanji setia kalau kini dia pergi meninggalkan Maurel brsama kehancuran? Menyesal rasanya Maurel memberikan seluruh hatinya untuk lelaki itu. Ditinggal kembali oleh seseorang yang sangat dia sayangi membuat Maurel sangat terpukul dan menderita. Hari-harinya dilalui dengan ratapan kesedihan apalagi ketika dia mengingat kebersamaan mereka. Sakit sekali menghadapi kenyataan kalau semua itu tidak akan pernah terulang lagi. Bahkan, beberapa saat yang lalu, dia berniat bunuh diri. Tidak ada lagi artinya dia hidup. Beban hidup yang dia alami sangat berat, tak sanggup Maurel menanggung semua itu sendiri. Air mata pun tak sanggup mengungkapkan betapa perih yang dia rasakan. Betapa dalam luka yang dia alami. Dia tidak punya siapa-siapa lagi di dunia ini. Untuk apa dia hidup? Tidak akan bisa dia hidup hanya untuk menanggung penderitaan. Cepat atau lambat, dia pasti bisa gila karena menghadapi masalahnyanya itu sendirian. “Aku mohon. Aku butuh seseorang untuk membantuku. Temanku memberiku obat, aku butuh pelampiasan.” Zavian memberi alasan yang tidak masuk akal. Maurel tidak percaya. Perasaannya tidak karuan karena menanahan hasrat yang begitu dalam. Dia merasa panas dan terbakar dalam tubuhnya. Dia butuh seseorang untuk membantu melepas perasaan itu. “NGGAK! Aku nggak mau. Aku cewek baik-baik, bukan cewek murahan. Lebih baik kamu cari cewek lain yang bisa kamu tiduri. Lepasin aku.” Maurel terus berontak dengan marah. Tak akan mungkin dia rela memberikan kehormatannya pada seseorang yang tidak dia kenal. Walaupun dia telah menyelamatkan dirinya yang baru saja mau bunuh diri, bukan berarti dia harus membayar kebaikan itu dengan kehormatannya. “Aku mohon tolong aku. Aku janji nggak akan sakiti kamu,” ucap Zavian lagi. Kali ini, bukan hanya meminta, ternyata Zavian tidak lagi mampu menahan hasratnya. Dia pun segera membungkam mulut Maurel menggunakan mulutnya dan mulai melampiaskan hasrat yang memuncak. “Hmmm. Hmmm,” teriak Maurel. Sayangnya, teriakan itu tertahan oleh mulut Zavian. Dia terus berontak agar bisa lolos dari marabahaya yang ada di depannya. Teriakan, hentakan, bahkan tendangan terus dia lakukan agar bisa menggagalkan aksi pelecehan itu. Sekuat tenaga dia keluarkan kekuatannya, berharap dia bisa kabur dan pergi dari kamar itu. Nahas nasib Maurel. Semakin kuat tenaga yang dikeluarkan oleh Maurel, semakin kuat pula usaha Zavian untuk melawan Maurel. Dia yang hilang akal, tak bisa berpikir jernih. Dia pun tidak bisa lembut karena semua itu berada dalam pengaruh yang tidak dia inginkan. Dalam kungkungan Zavian, Maurel terus berontak, sayangnya dia tak mampu melawan kuatnya tenaga Zavian. Dia pun hanya bisa pasrah saat Zavian dengan kejam merenggut kehormatannya. Lelehan air mata menjadi saksi hancurnya kehormatan yang sudah dijaga selama dua puluh delapan tahun. Rusak masa depan Maurel. Sakit yang dia rasakan. “Hmmm, hmmm.” Suara Maurel terhalang bibir Zavian yang tidak membiarkan Maurel berteriak. Tangannya pun terus mengekang Maurel hingga dia tidak bisa berbuat apa-apa. Setalah Zavian melampiaskan pada Maurel, dia pun melepaskan Maurel. Zavian yang sudah lemas, menjatuhkan diri di samping tubuh Maurel. Maurel yang telah hancur, hanya bisa menangis sambil memperbaiki pakaiannya. Rasa sakit disekujur tubuh tidak sebanding dengan rasa sakit yang dia alami. Dia luruh di samping tempat tidur. Lengkap sudah kemalangan yang dialami oleh Maurel. Tidak ada lagi alasan untuk dia bertahan hidup. Dia hanya bisa menangis, meratapi nasibnya yang sangat mengenaskan. *** Beberapa jam yang lalu, Zavian yang tengah kecewa, mendadak menghubungi teman-temannya untuk mengadakan pesta di sebuah club yang ada di salah satu hotel. Walaupun dia memiliki hotel sendiri, malam ini dia tidak mau mengadakan pesta di hotelnya. Dia ingin bebas tanpa ada yang tahu siapa dia sebenarnya. Dalam hitungan menit, teman-temannya pun datang ke club yang dia tentukan. Riuh musik DJ disertai lampu yang remang berwarna warni membuat suasana club itu begitu meriah. Semua orang mulai melanggak lenggokkan tubuhnya mengikuti alunan musik. “Tumben kamu ngadain pesta. Kenapa, kamu lagi galau, ya?” tanya seorang teman Zavian meledek Zavian. “Eh, kok, lagi galau, sih? Dia kan bentar lagi mau merit, ya, pasti dia ngadaian pesta lah. Pesta lajang gitu. Secara ... sebentar lagi kebebasannya akan dicabut. Ha ha ha,” ejek temannya yang lain. “Sialan kamu. Walaupun aku udah nikah, aku akan tetap hidup bebas kayak gini. Aku nggak bisa diatur oleh siapa pun,” jawab Zavian yakin. “Yakin kamu nggak bisa diatur sama siapapun? Itu ... buktinya kamu mau dijodohin sama nenek kamu,” tepis teman Zavian lagi membuat Zavian semakin kesal. “Aku terima perjodohan ini karena terpaksa. Kalau aku nggak nurutin permintaan nenek, aku takut kesehatan nenek akan terganggu. Dan ini masalah serius. Aku sayang banget sama nenek dan aku nggak mau terjadi sesuatu sama nenekku,” sanggah Zavian. “Iya-iya. Percaya. Ya, udah. Ayo kita minum,” ajaknya lagi. Dia pun mengajak Zavian untuk minum. “Nggak. Aku nggak mau minum. Kamu kan tahu kalau aku nggak suka minum. Kalian aja yang minum. Aku minum jus aja,” tolak Zavian. Dia memang tidak suka minum dan hanya minum di waktu-waktu tertentu saja. “Ini kan pesta lajang kamu. Masa kamu nggak minum. Nggak seru, dong. Ayo minum sedikit saja,” paksa temannya. Zavian pun tak bisa menolak dan teman-temannya pun memanfaatkan kesempatan ini untuk membuat Zavian mabuk. Salah seorang teman Zavian mengambil sesuatu dari saku lalu mencampurkan bubuk itu ke sebuah gelas berisi minuman. “Eh, apa yang kamu masukin itu? racun, ya?” tanya seorang lelaki berjaket biru. “Hssst. Aku masukin vitamin. Vitamin kuat buat calon pengantin,” ringisnya dengan licik. Temannya itu pun menunjuk orang yang memasukkan bubuk itu dengan tatapan tajam. Dia tahu jelas apa yang dimaksud dengan vitamin itu. “Ya, udah. Kita kasihin aja ke Zavian. Lagian dia juga mau nikah. Anggap aja unboxing sebelum malam pertama.” Tawa mereka pecah dan mereka pun kembali memaksa Zavian untuk meminumnya. Mereka pikir setelah ini Zavian akan meminta calon istrinya untuk datang dan membantunya. Zaman sekarang sudah biasa kan hal itu terjadi? Zavian berhasil kabur dari teman-temannya yang terus memaksanya untuk minum. Menggunakan taksi dan mobilnya dia tinggal di parkiran club, dia pun sampai di apartemennya. Sayangnya, dia salah masuk kamar. Kamar yang dia masuki adalah kamar Maurel yang tidak dikunci. Saat itu dia melihat Maurel sedang berdiri di atas balkon dan mau melompat dari sana. Walaupun kesadarannya terganggu, dia masih bisa berpikir jernih dan menarik tangan Maurel hingga Maurel berhasil dia selamatkan. Sayangnya, saat mereka terjatuh, tubuhnya menindih tubuh Maurel, saat itulah dia tidak bisa menahan diri dari pengaruh obat terkutuk itu. *** Zavian sudah bangun dengan kepala yang sangat berat. Dia pun merasakan mual yang begitu hebat, hingga dia berlari ke kamar mandi dan dia muntah di sana. Setelah muntah banyak sekali, dia merasa jauh lebih enak. “Aduh, kepalaku pusing banget,” gumam Zavian sambil memegangi kepalanya. Dia pun berjalan ke tempat tidur dan mengambil segelas s**u yang sudah ada di atas nakas. Tanpa pikir panjang, dia menenggak habis s**u itu. Setelah mengonsumsi minuman itu, dia merasa jauh lebih enak. Samar dia mendengar suara tangisan. Zavian pun mencari sumber suara itu dan betapa terkejutnya dia saat melihat seorang perempuan duduk di atas lantai sambil menangis. “Siapa kamu? Kenapa kamu ada di sini?” tanya Zavian heran.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Papa, Tolong Bawa Mama Pulang ke Rumah!

read
4.2K
bc

My husband (Ex) bad boy (BAHASA INDONESIA)

read
292.3K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
167.4K
bc

Tentang Cinta Kita

read
212.2K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
151.8K
bc

Ketika Istriku Berubah Dingin

read
3.3K
bc

TERNODA

read
192.5K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook