EC BAB 2

1015 Words

Dzoki menatap Egi. Ia tentu lebih percaya pada Egi, sahabatnya di bandingkan dengan Tasya yang baru -baru ini mereka dekat. "Cewek kan gak cuma Tasya doang. Tapi, dia juga harus tanggung jawab dong buat ngembaliin pusaka gue, cincin itu warisan keluarga gue. Gue harus kasih buat calon istri gue nanti," ucap Dzoki pelan. Kedua matanya sedikit cemas dengan hilangnya merah delima itu. Dzoki teringat pesan Neneknya untuk menjaga baik -baik cincin itu sebagai lambang kekuasaan keluarga besarnya. "Betul. Tasya itu memang cantik dan pesonanya membuat beberapa lelaki suka padanya. Tapi, loe harus tahu, dia bisa menjebak beberaa lelaki yang di anggap bodoh olehnya. Pesonanya palsu," ucap Egi menjelaskan pelan. Baru saja selesai bicara dan mulai menikmati rokok yang membuatnya rileks. Tiba -tiba

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD