58

509 Words

Cyeril menatap ke arah lain. Ia mencari cara untuk menolak Tasya pagi ini. Tapi bagaimana caranya. "Ekhemm ... Aku telepon Bunda dulu ya? Soalnya Bunda tadi aku tinggal di supermarket," ucap Cyeril pelan. Cyeril mengeluarkan ponselnya dan memencet nomor Bunda Nur dan supir pribadi serta Dzoki secara bersamaan. "Kamu gak usah takut Ril. Santai aja," ucap Tasya pelan. "Aku gak takut Sya. Cuma buat apa kita ketemu di kafe Kak Kahfi. Lebih baik kita ngobrol di rumah saja," ucap Cyeril lantang. Tin ... tin ... Suara klakson mobil Dzoki sudah keliar dari arah parkiran menuju tempat Cyeril berdiri. "Ekhemm ... Kalau mau ikut silahkan. Kalau gak mau ya ... aku duluan ya," ucap Cyeril cepat. Dalam hati Cyeril juga tak tenang saat bertemu kembali dengan Tasya. Cyeril sudah tak mempercayai

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD