Jantung Maurel berdetak tidak menentu. Ada rasa takut yang begitu besar. “Eh, iya. Bulan ini aku belum datang bulan. Aduh, gimana ini?” Maurel mulai gelisah dan tidak tenang. Dia pun melirik Zavian yang masih tertidur dengan berselimut kain bergambar bunga mawar putih. Nampak sekali dia sangat tenang dan begitu nyaman, tidak seperti dirinya yang diliputi rasa khawatir yang dalam. Dia bangun dan membolak-balik kalender yang sedang dia pegang. Ada rasa tidak percaya dengan apa yang dia lihat. Tak bisa lagi dia tenang, dia pun meletakkan kalender itu dengan kasar di tempatnya semula. “Nggak! Aku nggak mungkin hamil,” pekik Maurel enggan percaya lalu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Di dalam kamar mandi itu, dia mengguyur tubuhnya dengan air dingin sembari melihat ke arah p