"Cyeril mau jualan kue, Bunda. Ada saran gak Bunda? Rencana Cyeril mau ambil kios dan julan kue. Bermacam -macam kue yang Cyeril bisa. Kalau kuliah ya, Cyeril cari teman Cyeril untuk beganti menjaga kios toko tersebut," ucap Cyeril pelan. "Kamu yakin? Kamu sanggup? Apa perlu Bunda temani?" tanya Bunda Nur pelan. "Kalau Bunda tidak keberatan?" ucap Cyeril pelan. "Menurut Bunda, lebih baik kamu buka di rumah. Biar Bunda bisa bantu full time. Itu di bagian depan ada lahan sedikit kita buat kios toko. Kalau masak tetap di dapur saja. Bunda khawatir kalau kamu jauh, Ril. Kamu kan sedang hamil," ucap Bunda Nur pelan. Cyeril menatap Bunda Nur sendu. Bunda Nur memang sangat baik dan sangat sayang lada dirinya. Bunda Nur dan Ayah Riski benar -benar bisa menerima kehadiran Cyeril di rumah ini.