Hamil

1435 Words

Juan tersenyum, lalu mengusap lembut kepala Magika. "Sayang, jangan panggil aku Tuan terus. Aku ingin kamu memanggilku 'Juan' atau 'sayang'." Magika terdiam sejenak, lalu menjawab pelan, "tidak mau." Juan tertawa kecil mendengar jawaban Magika, sementara Magika mencoba menenangkan debaran di dadanya yang tak menentu. Setelah beberapa saat berada di kamar pengantin mereka, Magika tiba-tiba merasa ingin pulang. Ia menatap Juan dengan ragu, kemudian bertanya, "Kita kapan pulang, Tuan?" Juan yang sedang duduk di sampingnya, menatapnya dengan penuh perhatian. "Tidak tahu. Memangnya kenapa? Kamu tidak betah di sini?" tanyanya, sedikit terkejut. "Di sini hanya kita berdua loh. Kita bisa bebas sekali di sini. Apa kamu mau kita pindah tempat honeymoon? Misalnya ke luar negeri atau ke bulan." Ju

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD