Magika yang masih duduk di ranjang, bersandar pada bantal empuk, mendengar suara ketukan di pintu. Ia menoleh dengan alis bertaut, lalu melihat Juan yang langsung bangkit dari tempatnya. "Tunggu sebentar ya, sayang," kata Juan dengan nada lembut, sambil melangkah menuju pintu. Ketukan itu terdengar lagi, kali ini lebih pelan namun tetap terdengar jelas. Juan membuka pintu dengan tenang, tapi tatapannya berubah saat melihat siapa yang berdiri di baliknya. Itu Denia, kepala asisten rumah tangga di rumah mewah itu. "Ada apa, Denia?" tanya Juan, nadanya terdengar dingin dan tidak senang. Matanya menyipit sedikit, menandakan bahwa ia merasa terganggu oleh kehadiran Denia di saat seperti ini. Denia menundukkan kepala sedikit sebelum menjawab dengan suara sopan, "Maaf, Tuan, jika saya menggang

