BTL~52

1448 Words

“Ck! Apa kamu nggak punya waktu lain untuk berkunjung, Dan!” Masih dengan wajah mengantuknya, Jaya mengomel sepanjang jalan menuju ruang kerjanya. Bagaimana Jaya tidak kesal, jika Dandi datang ke rumah dan mengetuk pintu kamarnya pada jam 12 malam. Padahal, Dandi bisa datang menemuinya besok pagi seperti biasanya dan itu tinggal beberapa jam lagi. “Aku lagi malas ketemu orang, Om!” Semarah apa pun Jaya padanya, Dandi tahu pria itu tetap menerimanya dalam situasi apa pun. “Ya, tapi bukan jam 12 juga, Dan!” seru Jaya sambil membuka pintu ruang kerjanya dan masuk lebih dulu. “Tutup pintunya!” titah Jaya kemudian, agar tidak ada seorang pun yang mungkin saja menguping pembicaraan mereka. Jaya mengerti dengan kondisi Dandi saat ini, tetapi tetap saja ada rasa kesal ketika tidur nyenyaknya dig

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD