BTL~51

1585 Words

“Bu Hera …” Rafa buru-buru menghampiri Hera yang baru saja terlihat keluar dari lift. Meskipun mereka berada dalam satu gedung, tetapi seharian ini Rafa sama sekali tidak bertemu dengan wanita itu. “Saya minta waktunya sebentar.” Tanpa menghentikan langkahnya, Hera terus berjalan dengan elegan menuju ruangannya. Sekilas, ia sempat menggulirkan bola matanya karena sikap Rafa yang mendadak berubah formal. “Mas, nggak perlu formal seperti itu.” Hera menghela. Menoleh sebentar pada Rafa, yang sedikit terlihat kusut. “Dan jangan panggil saya dengan sebutan “ibu”.” “Ini kantor, jad—” “Please.” Hera berhenti dan kembali menghela ketika menatap Rafa. “Saya nggak masalah kalau karyawan lain manggil dengan sebutan itu, tapi kita suami istri dan— maaf, maksud saya kita … kita sudah seperti keluar

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD