BTL~37

1466 Words

“Rafa … ada ngomong apa?” Intonasi Agnes memelan, karena melihat wajah sendu putrinya. Hera memang memberi senyum, tetapi Agnes tahu benar ada kesedihan yang terpancar dari sorot mata putrinya. Sementara itu, Rafa baru saja pergi dan Agnes tidak bicara hal lain kecuali masalah pekerjaan dengan pria itu. Hera menggeleng pelan sembari melihat paper bag pemberian Rafa, yang ia letakkan di kitchen island. Rafa sempat membacakan beberapa halaman dari salah satu buku yang dibawa, persis seperti dahulu kala. Rafa juga menceritakan beberapa hal yang sungguh berada di luar prediksinya. Rafa patah hati. Gadis yang dicintai pria itu, ternyata baru saja menikah dengan orang lain. Ada tawa yang tersemat ketika Rafa menceritakan hal tersebut, tetapi, Hera tahu benar jika tawa tersebut penuh dengan lu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD