TING ... TUNG! Dentingan khas suara bel hotel menggema dari kamar bernomor 707 setelah seseorang menekan tombol. Efek suara yang nyaring hanya terdengar jelas dari dalam kamar sehingga tak mengganggu area luar meskipun di tekan berkali-kali "Kau datang." Sesosok pria tinggi mengenakan kaos polos berwana putih dengan rambut lepek basah sehabis keramas muncul dari dalam kamar. Seringai tipis dari belahan ranum menambah aura pria tampan itu semakin mempesona, membuat jantung sosok dihadapannya berdegup semakin tak beraturan. Si*l! Mengapa kau justru semakin menggoda setelah kutinggalkan, Lex? Jena membatin kagum seraya meneguk ludah gugup, memandangi dari bawah sampai atas tubuh kekar nan bugar milik sang mantan kekasih. Entah apa yang merasuki Jena—yang sudah bersuamikan seorang sempurna

