Sudah cukup lama Jaka menunggu di depan, tapi Sheila tidak juga keluar. Matanya melihat jam di tangannya. Tiga puluh menit mengantre di kasir?? Ini sudah terlalu lama. Takut terjadi apa-apa, Jaka pun menyusul ke dalam.
Dan betapa terkejutnya Jaka saat melihat Sheila tengah bercakap-cakap dengan Rina!!
Rina, Saudara-Saudara!! Rina yang menjadi moderator seminar waktu itu!! Gawat!! Bagaimana jika Rina berkata yang tidak-tidak??
Dan rasa gugup dan takut pun langsung menerjang hati Jaka. Rasanya seolah-olah hidup Jaka tersedot oleh kegugupannya sendiri. Darahnya mengalir lebih cepat. Otaknya kosong untuk beberapa saat. Namun Jaka tidak bisa membiarkan Sheila berbincang lebih lama dengan Rina. Jaka tidak akan membiarkan ada kesalahpahaman.
Dengan langkah tergesa, Jaka langsung masuk dan ber
