“Yang, kamu tahu ‘kan kalau posisi sekretaris Alvin sekarang kosong?” tanya Jaka. Mereka kini sedang menikmati makan siang awal di kantor. Kenapa dikatakan makan siang awal? Karena mereka memulainya pukul setengah dua belas, lebih cepat setengah jam dari jam normal kantor. Nasi gudeg dengan ayam dan tempe bacem dan sambal krecek pedas menjadi menu pasangan suami istri itu siang ini. Sheila mengangguk sambil menyendokkan nasi ke mulutnya. Matanya menatap sang suami sebentar sebelum kembali fokus dengan piringnya. “Kalau Evan gimana?” Jaka menatap istrinya. Sheila sontak terbatuk. Nasi yang harusnya masuk ke tenggorokan, keluar lagi terdorong batuk. Dengan sigap, Jaka segera mengambil tisu lalu mengelap bibir Sheila yang kotor, penuh dengan bumbu makanan. Tangan Sheila terulur, meraih