Sebuah Fakta

2174 Words

Giandra duduk di sebuah cafe yang terletak cukup jauh dari kediaman Bu Minah. Di seberangnya, seorang pria yang mendatanginya beberapa saat lalu duduk dengan pandangan yang tak lepas darinya. Giandra nampak tak peduli pria itu menatapnya dengan lekat, ia hanya sibuk menikmati ice tea miliknya hingga habis tak tersisa. “Jadi, bagaimana kamu bisa menemukanku dan tahu aku ada di sana?” Giandra meletakkan gelas kosong di tangannya ke atas meja. Kini tenggorokannya sudah tak terlalu haus, jadi mereka bisa berbicara dengan serius sekarang. “Aku tahu kamu ada di sana dari Tara. Dia menghubungiku dan mengatakan kalau dia melihat kamu.” “Tara?” Giandra mengerutkan kening heran. Dia tidak terlalu ingat siapa pemilik nama ini. “Iya, Tara ... Batara,” sahut pria itu menyebutkan nama lengkap Tara.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD