Deru napas memburu, diselingi suara desahan yang saling bersahutan, ditambah suara kecapan yang tercipta dari sentuhan bibir dan lidah yang menari-nari mencari kenikmatan. Bagaikan disengat aliran listrik bertegangan tinggi, tubuh Gita menegang, terasa kaku meski tubuhnya tetap merespon setiap sentuhan yang diberikan. Memberikan reaksi berlebih, sensasi panas menggelora membakar jiwa, membuat keringat bercucuran dari dahinya. Sungguh suatu kenikmatan yang tak pernah terbayangkan sebelumnya, namun hal itu tak bertahan lama ketika suara serak nan seksi melesat masuk menerobos gendang telinganya, berdengung persekian detik lalu membuyarkan semua, menarik paksa Gita kembali ke alam sadarnya. "Jangan memancingku, sikapmu selalu membuatku salah paham, Gita." Gita mengerjapkan matanya berulang