"Kamu mau 'kan memaafkan aku, Gita?" Bara menatap lekat wajah Gita yang tercengang karena ucapannya. Tentu saja karena dia tidak pernah melontarkan kata maaf sepanjang hidupnya. Di dalam kamusnya, dia selalu benar. Tapi demi sebuah kemenangan, Bara harus menurunkan sedikit egonya, termasuk meminta maaf agar Gita luluh padanya. Bara berdecak, tangannya sudah gemas ingin mencubit pipi Gita. Apa susahnya bilang iya, kenapa wanita itu malah diam memandangnya seperti manekin hidup. Tahan Bara, kamu harus menahan emosimu sebentar saja. Dia berusaha meredam emosinya, menunggu Gita berbicara. "Aku ...." Gita mulai bersuara. Dalam hati Bara berteriak-teriak. Katakan yes, katakan yes. Dia sudah seperti sahabat Dora, Boots yang selalu berisik. "Aku ...." Tapi melihat Gita ragu-ragu membuatnya sem