Bab 24. Hamil?

1310 Words

Mario membantu Vania yang tampak kesakitan. Wanita itu menangis tersedu-sedu sembari memegangi lututnya yang terluka. Dorongan dari pria tadi sangat kuat sepertinya hingga membuat lutut Vania tergores cukup dalam. "Nyonya, saya akan mengantar Anda ke rumah sakit," tutur Mario. Vania menggeleng cepat-cepat, wanita itu masih menangis tapi berusaha untuk menghentikannya. Berkali-kali terlihat Vania mengusap air matanya dengan kasar. "Nyonya, menangis saja kalau itu memang membuat Anda lega. Jangan dipaksakan." Mario menasehati dengan lembut. Vania menoleh, memandang Mario sekilas lalu menunduk kembali, ia semakin menangis tersedu-sedu hingga d4danya pun terasa sangat sesak. Mario menarik napas dalam lalu menghembuskan ya perlahan. Ia melihat sekelilingnya, mencari toko minuman lalu membel

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD