“Jack, apa yang kau lakukan?! Bagaimana kalau ada orang lain yang melihatmu?” Tidak ada yang bisa menggambarkan perasaan Aurora saat ini selain panik. Bagaimana tidak panik? Seorang bintang sepak bola yang sangat populer di dunia datang menghampirinya di sebuah kedai kecil yang siapa saja bisa melihatnya. Bukannya tidak suka, Aurora hanya takut saja jika ada paparazi yang kembali menangkapnya. Jack hanya tersenyum simpul menanggapinya. Kemudian tanpa banyak bicara, ia mendudukkan tubuhnya di samping Aurora. “Bibi, buatkan satu teh jahe untukku,” ucapnya. Aurora mendengus kesal. Kemudian Jack kembali menatap wanita itu yang masih berdiri di sampingnya. “Apa yang kau lakukan? Duduklah,” ucapnya sambil menarik tangan Aurora agar kembali duduk di kursinya. “Bagaimana kalau ada paparazi