Leon memperbaiki posisi duduknya, yang awalnya santai, sambil bernyanyi mengikuti irama musik di mobil, kini duduk tegap. Musik di mobil, ia kecilkan volumenya. Edward menatap Fia yang berjalan menunduk ke arah pintu mobil Leon. Fia mencari pintu belakang, tentu saja tidak adaz karena mobil Leon hanya memiliki dua pintu. Leon mengulum senyum, karena wanita berkulit putih itu terlihat bingung. Tidak lama Fia sudah membuka pintu dan duduk di samping Leon.
"H-hai, aku, aku Leon." Leon mengangkat telapak tangannya, kelima jemari tangannya bergerak seperti orang sedang berseru 'bye'. Leon menyeringai menunjukkan rentetan geliginya yang rapih dan putih. Fia melirik sebentar ke Leon, lalu kembali menunduk.
"Aku temannya Edward. Nama kamu Fia kan?" tanya Leon masih dalam keadaan kikuk, Fia men
