Yoan semakin salah tingkah sejak kejadian di mobil tadi. Kedua matanya mengerjap pelan dengan telapak tangan memegang bagian d**a merasakan detak jantungnya yang terasa sangat kencang. Sesekali Yoan menarik napas dalam dan perlahan mengembuskan napas itu sangat pelan sekali. Langkah kaki Yoan begitu pelan menaiki anak tangga ke lantai tiga menuju ruangan kelasnya. Kakinya terasa sangat lemas sekali. Rasanya menopang tubuhnya saja tidak kuat. "Yoan!" teriak Yuda dengan suara yang begitu lantang sambil berlari kecil mengejar Yoan. Sejak tadi Yuda memang sengaja menunggu Yoan di depan kelas. Yuda ingin meminta maaf soal kejadian kemarin malam. Yoan mencari asal suara yang ternyata berasal dari arah depan. Ia melihat Yuda sedang berlari kecil menghampirinya. "Yoan ... Aku mau minta maaf